menjelang hari raya idul fitri tentunya menjadi salah satu moment kumpul Bersama dengan keluarga dan menjadi ajang silaturahmi bagi semua saudara baik dekat maupun jauh, oleh karena itu banyak wanita yang menginginkan untuk memiliki tubuh yang ideal, salah satunya dengan melakukan diet menurunkan berat badan.
Sebelum melakukan diet, tentunya dalam menurunkan berat badan harus mengetahui terlebih dahulu tujuannya, ingin menurunkan berat badan (weight loss) atau ingin menurunkan kadar lemak dalam tubuh (fat loss).
Kebanyakan orang yang melakukan diet hanya berfokus kepada angka berat badan saja sehingga hanya berfikir bagaimana cara cepat langsing, namun hal tersebut tidak bisa menjadi patokan bahwa diet tersebut dikatakan berhasil atau tidak, karna komposisi yang terdapat pada tubuh manusia itu terdiri dari massa otot, lemak, tulang dan air.
Jika berfokus pada penurunan berat badan atau weight loss saja mungkin hal ini tidak menjadi pertimbangan terkait komposisi tubuh, namun bisa saja yang turun itu bukan hanya massa lemak melainkan massa air hingga massa otot yang ikut berkurang.
Weight loss sendiri artinya menurunkan berat badan, yang dimana penurunan berat badan ini bersifat secara keseluruhan yang mencangkup otot, lemak dan air, sedangkan untuk fat loss sendiri adalah mengurangi jumlah lemak yang berada dalam tubuh. jika dibandingkan, weight loss sendiri menjadi salah satu cara menurunkan berat badan dengan cepat dan alami dibandingkan dengan fat loss, yg dimana fat loss sendiri membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan weight loss.
Bagaimana cara melakukan weight loss atau Fat loss ?
Pada dasarnya untuk melakukan weight loss ataupun fat loss sendiri yang utamanya adalah sama sama harus menjaga asupan makanan, mengingat untuk melakukan weight loss dan fat loss sendiri perlu adanya defisit kalori walaupun defisit kalori yang dilakukan pada fat loss tidak sebesar weight loss,dan perbedaan lainnya sendiri ada pada fat loss yang dimana harus memperhatikan kualitas makanan serta focus terhadap asupan micronutrient.
Makanan berkualitas sendiri adalah makanan yang dipilih hingga di olah sedemikian rupa agar kandungan gizi, rasa dan dapat diterima serta aman untuk di konsumsi. Sedangkan untuk micronutrient sendiri adalah zat gizi yang sangat di butuhkan oleh tubuh untuk mengatur fungsi system imun, pembentukan hormone,aktivitas enzim hingga system reproduksi, mikronutrien bersifat larut terhadap air maupun lemak dan juga larut terhadap mineral.
Untuk melakukan defisit kalori sendiri bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut
1. hitung kebutuhan kalori harian
Defisit kalori bisa dilakukan setelah mengetahui jumlah kalori yang dibutuhkan oleh tubuh dalam sehari, untuk mengetahui kalori yang dibutuhkan oleh tubuh dapat menggunakan rumus sebagai berikut untuk mengetahu nilai Basal Metabolic rate (BMR)
Pria : 66,47 + (5,003 * tinggi badan /cm) + (13,75 * berat badan/ kg) – (6,75 * usia / tahun)
wanita : 65,51 + (1,850* tinggi badan /cm) + (9,563 * berat badan/ kg) – (4,676 * usia / tahun)
Setelah itu dapat di kalikan dengan jumlah rata – rata aktivitas yang dilakukan setiap harinya yang berisar antara 1,2 – 1,9. Perbanyak aktivitas, semakin banyak aktivitas yang dilakukan maka akan semakin banyak juga kalori yang terkikis.
2. Perbanyak konsumsi protein dan serat
Mengkonsumsi protein dan serat yang terkandung dalam telur, tempe, tahu, daging tanpa lemak serta buah dan sayur dapat memberikan efek kenyang lebih lama terhadap tubuh sehingga asupan kalori dalam tubuh tetap terjaga dan juga mengkonsumsi makanan tersebut terutama buah dan sayur, memiliki banyak manfaat salah satunya, dapat membantu kulit ternutrisi dengan baik sehingga produksi kolagen pada tubuh akan tetap terjaga.
3. membatasi konsumsi karbohidrat
Meningkatnya gula dalam darah sehingga memberikan efek lapar adalah salah satu dampak dari mengkonsumsi karbohidrat sederhana. Sehingga pembatasan konsumsi karbohidrat sederhana seperti nasi putih atau nasi tawar sangat di perlukan.
4. Hindari makanan cepat saji
Kandungan gula ,garam, lemak jenuh dan kaya akan karbohidrat yang terdapat pada makanan cepat saji,selain dapat meningkatkan resiko obesitas serta penyakit lain seperti diabetes, hipertensi, stroke, hingga penyakit jantung, alangkah baiknya dihindarkan selain kesehatan tetap terjaga, berat badan pun tetap stabil.
5. Olahraga secara rutin
Selain memiliki banyak manfaat seperti meningkatkan metabolisme tubuh olahraga sendiri menjadi salah satu sarana untuk melakukan defisit kalori tak hanya itu, olahraga sendiri menjadi salah satu komponen penting dalam melakukan weight loss ataupun fat loss, mengingat untuk mendapatkan hasil maximal dalam melakukan diet alami fatloss maupun weight loss harus dibarengi dengan olahraga.
Olahraga yang cocok untuk program fat maupun weight loss
diet ampuh ialah diet yang dibarengi dengan olahraga, mengingat olahraga sendiri membantu meningkatkan metabolisme tubuh serta membantu tubuh dalam membakar lemak yang berguna untuk menguruskan badan. Olahraga yang tepat untuk weight loss maupun fat loss sendiri hampir sama, yaitu bisa dengan melakukan cardio yang bertujuan untuk menghilangkan lemak, untuk menurunkan kadar lemak dalam tubuh namun massa otot tetap terjaga, dapat di kombinasikan dengan melakukan olahraga yang dapat membangun massa otot yaitu angkat beban.
Untuk menurunkan berat badan dengan weight loss sendiri berfokus pada berat badan tersebut, sedangkan untuk Fat Loss sendiri berfokus pada komposisi tubuh, karna bisa jadi hasil dari fat loss tidak selalu membuat angka berat badan berkurang , bisa saja tidak terjadinya penurunan berat badan secara signifikan melainkan massa lemak yang turun tetap menjaga ataupun meningkatkan kondisi massa otot.
sumber :
https://wrp.co.id/tips-cantik-WRP/weight-loss-vs-fat-loss-lebih-pilih-yang-mana-ya/
https://www.alodokter.com/5-cara-melakukan-diet-defisit-kalori-untuk-turunkan-berat-badan
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/13096/05.%202%20bab%202.pdf?sequence=6&isAllowed=y#:~:text=Makanan%20bermutu%20atau%20berkualitas%20adalah,dikonsumsi%20secara%20mikrobiologi%20dan%20kimiawi.
https://foodtech.binus.ac.id/2015/02/03/mikronutrien-sedikit-tapi-penting/